Senin, 23 Februari 2015

Pengaruh Atmosfer Bagi Kehidupan Manusia

Atmosfer merupakan lapisan yang menyelubungi bumi, dimana lapisan tersebut berupa udara dan gas. Segala bentuk proses atau peristiwa yang terjadi pada lapisan Atmosfer akan memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Akibat proses yang terjadi pada atmosfer bagi manusia diantaranya akan mempengaruhi kesehatan manusia.
Pengaruh Atmosfer Bagi Manusia

Pengaruh Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer

Pengaruh terbesar bagi manusia dan kehidupan yang lain adalah dari lapisan troposfer. Pada lapisan inilah cuaca selalu berubah. Dalam atmosfer terdapat beberapa gejala alam, seperti hujan, angin, dan pasir, serta beberapa parameter lain seperti suhu, kelembahan, dan tekanan udara. Kelima hal tersebut selalu berubah setiap saat, kombinasi dari kelima hal tersebut menentukan kondisi udara pada suatu saat di suatu tempat yang dinamakan cuaca.
Unsur utama cuaca adalah suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, angin, dan curah hujan. Udara menjadi panas karena ada penyinaran matahari. Suhu di permukaan matahari tercatat 6000o C, karena jarak antara matahari dan bumi cukup jauh, yaitu sekitar 149.000.000 km. Sehingga kita masih dapat menikmati panas matahari itu tanpa ada akibat yag membahayakan.

a. Suhu Udara

Dengan adanya pancaran matahari, yang menerima panas adalah permukaan bumi. Udara yang dilalui hampir tidak menerima panas tersebut. Lapisan atmosfer yang paling bawah yang pertama kali mendapat panas dari pemukaan bumi melalui sentuhan antara bumi dan udara. Panas dirambatkan secara berangsur dari lapisan atmosfer paling bawah ke lapisan di atasnya. Itulah sebabnya lapisan atmosfer paling bawah lebih panas daripada lapisan atasnya. Akan tetapi pada lapisan yang sangat tinggi udara menjadi lebih panas lagi, karena pancaran langsung dari matahari tanpa halangan yang berarti dari lapisan atmosfer yang lebih tipis.
Banyaknya panas matahari yang diterima permukaan bumi terutama dipengaruhi oleh:
  • lamanya penyinaran matahari
  • kemiringan sinar matahari
  • keadaan awan
  • keadaan permukaan bumi.
Kombinasi dari keempat faktor di atas menyebabkan perbedaan suhu yang diterima oleh permukaan bumi dan akibatnya menyebabkan perbedaan suhu udara di atasnya. Misalnya makin lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah, makin banyak panas yang diterima bagian bumi itu. Keadaan udara yang cerah sepanjang hari akan lebih panas daripada hari itu berawan sejak pagi. Demikian juga jika datang cahaya matahari di suatu tempat itu lebih tegak, maka panas yang diterima daerah itu lebih banyak daripada kalau cahaya itu lebih miring.
Keadaan permukaan bumi yaitu perbedaan warna batuan dan perbedaan sifat
darat dan laut. Batuan yang berwarna lebih cerah lebih cepat menerima dan melepas panas daripada batuan yang berwarna gelap. Permukaan dapat lebih cepat menerima dan melepas panas daripada permukaan laut.

b. Tekanan Udara

Udara mempunyai tekanan, yang besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm. Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer. Barometer yang sering digunakan adalah barometer aneroid, yaitu berometer yang tidak menggunakan bahan cair. Adapun barometer yang sekaligus dapat digunakan untuk mengukur tinggi tempat disebut Actimeter.

c. Kelembaban Udara

Kelembaban udara dinamakan juga kebasahan udara yaitu kandungan uap air dalam udara. Uap air di udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air tanah, atau air yang ada pada tumbuh-tumbuhan. Kandungan uap air di udara berubah-ubah dan kemampuan udara memegang uap air juga berbeda-beda. Jadi massa udara mempunyai batas maksimum dalam menampung sejumlah udara. Batas maksimum tersebut ditentukan oleh suhu udara. Pada saat suhu mencapai batas maksimum pengembunan mulai terjadi. Mula-mula terbentuk awan dan kabut, kemudia turun hujan.
Ada dua macam kelembaban udara yaitu kelembaban mutlak dan kelembaban nisbi.
  • Kelembaban mutlak yaitu bilangan yang menunjukkan besar uap air dalam satuan yang ada di dalam 1m3 udara. Di pantai mempunyai kelembaban mutlak yang tertinggi, karena berdekatan dengan sumber penguapan, yaitu laut. Gurun terbentuk karena jauh dari permukaan air yang dapat memberikan uap.
  • Kelembaban nisbi yaitu angka dalam % yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya uap air yang benar-benar dikandung udara pada suhu tertentu dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung udara pada suhu yang sama.
Kelembaban udara biasanya diukur dengan alat yang bernama higrometer.

d. Angin

Angin adalah gerakan udara di atas permukaan bumi. Pada umumnya angin bergerak horizontal namun ada juga yang bergerak vertikal atau miring mengikuti lereng.

e. Proses terjadinya Angin

Penyebab terjadinya angin ialah perbedaan tekanan udara di dua wilayah yang berdekatan. Perbedaan itu sebagai akibat dari perbedaan suhu udara dan inipun sebagai akibat dari perbedaan pemanasan matahari. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Makin besar perbedaan tekanan udara, makin kencang angin yang terjadi. Arah dan kecepatan angin perlu diketahui karena bermanfaat terutama untuk penerbangan dan perkiraan cuaca, selain itu juga bermanfaat untuk membaca awan sehingga terjadi hujan, menghasilkan tenaga, seperti angin dan perahu layar.

f. Curah Hujan

Alat untuk mengukur curah hujan adalah penakar hujan. Penakar hujan biasanya terdiri atas gelas ukur, dan alat pencatat hujan dilengkapi dengan alat pencatat jumlah curah hujan dalam jangka waktu tertentu di suatu tempat. Bagaimana prinsip pencatatan alat tersebut? Pada waktu hujan alat pengukur curah hujan diletakkan di lapangan terbuka, setelah hujan selesai
kita akan melihat sejumlah air di dalamnya. Tinggi air di dalam gelas ukur misalnya 20 mm ini artinya genangan air hujan di daerah tempat hujan itu 20 mm, jika air hujan itu tidak meresap, tidak mengalir, dan tidak menguap. Inilah prinsip pencatatan curah hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Barru WanuAku