Efek rumah kaca atau Greenhouse effect merupakan istilah yang pada awalnya berasal dari pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-sayuran dan biji-bijian di dalam rumah kaca. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada siang hari waktu cuaca cerah, meskipun tanpa alat pemanas suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi dari pada suhu di luarnya. Mengapa demikian?
Efek Rumah Kaca Pada Atmosfer
Karena sinar matahari yang menembus kaca dipantulkan kembali oleh tanaman atau tanah di dalam ruangan rumah kaca sebagai sinar inframerah yang berupa panas. Sinar yang dipantulkan tidak bisa keluar ruangan rumah kaca sehingga udara di dalam rumah kaca suhunya naik dan panas yang dihasilkan di dalam ruangan rumah kaca tidak bercampur dengan udara luar rumah kaca. Akibatnya suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi daripada suhu di luarnya yang dinamakan efek rumah kaca. Bagaimana terjadinya efek rumah kaca itu? Apa penyebabterjadinya efek rumah kaca?
Pancaran sinar matahari yang sampai ke bumi, setelah melalui penyerapan oleh berbagai gas di atmosfer sebagian dipantulkan dan sebagian diserap oleh bumi. Bagian yang diserap akan dipanaskan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di atmosfer akan diserap gas-gas rumah kaca seperti uap air, dan karbondioksida sehingga tidak terlepas ke luar angkasa dan menyebabkan panas terperangkap di troposfer dan akhirnya mengakibatkan peningkatan suhu di lapisan troposfer dan di bumi. Hal tersebut menyebabkanterjadinya efek rumah kaca di bumi.
a. Gas-gas Rumah Kaca
Gas-gas rumah kaca adalah gas-gas yang menyebabkan terjadinya rumah kaca. Gas-gas rumah kaca antara lain: uap air, karbon dioksida, metana, ozon, dinitrogenoksida, dan chlorofluorocarbon. Gas rumah kaca di atmosfer menyerap sinar inframerah yang dipantulkan oleh bumi. Peningkatan kadar gas rumah kaca akan meningkatkan efek rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global.
b. Uap air
Uap air merupakan penyumbang terbesar bagi efek rumah kaca. Jumlah uap air dalam atmosfer berada di luar kendali manusia, dan dipengaruhi oleh suhu global. Jika bumi menjadi lebih hangat, jumlah uap air di atmosfer akan meningkat karena naiknya laju penguapan. Hal ini akan meningkatkan efek rumah kaca serta akan mendorong pemanasan global.
c. Karbondioksida
Karbondioksida merupakan gas rumah kaca terpenting penyebab pemanasan global yang sedang ditimbun di atmosfer karena kegiatan manusia. Sumbangan utama menusia terhadap jumlah karbondioksida dalam atmosfer berada dari pembakaran bahan bakar fosil yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas bumi. Selain itu, penggundulan hutan serta perluasan wilayah pertanian juga meningkatkan jumlah karbondioksida dalam atmosfer.
d. Metana
Metana merupakan gas rumah kaca yang terdapat secara alami. Metana dihasilkan ketika jenis-jenis mikro organisme tertentu menguraikan bahan organik pada kondisi tanpa udara. Gas ini juga menghasilkan secara alami pada saat pembusukan biomassa di rawa-rawa. Metana mudah terbakar, dan menghasilkan karbondioksida sebagai hasil sampingan. Kegiatan manusia telah meningkatkan jumlah metana yang dilepaskan ke atmosfer. Sawah merupakan kondisi ideal bagi pembentukkannya, dimana tangkai padi nampaknya bertindak sebagai saluran metana ke atmosfer. Meningkatnya jumlah ternak sapi dan kerbau merupakan sumber lain yang berarti, karena metana dihasilkan dalam perut mereka dan dikeluarkan ketika mereka bersendawa dan kentut. Metana juga dihasilkan dalam jumlah cukup banyak di tempat pembuangan sampah.
e. Ozon
Ozon merupakan gas rumah kaca yang terdapat secara alami di atmosfer. Di troposfer, ozon merupakan zat tercemar hasil sampingan yang terbentuk ketika sinar matahari bereaksi dengan gas buang kendaraan bermotor. Ozon pada troposfer dapat mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
f. Dinitrogenoksida
Dinitrogenoksida merupakan gas rumah kaca yang terdapat secara alami. Sumber utamanya yaitu kegiatan mikro organisme dalam tanah. Pemakaian pupuk nitrogen meningkatkan jumlah gas ini di atmosfer.
g. Chlorofluorocarbon
Chlorofluorocarbon merupakan sekelompok gas buatan. Gas ini yang paling banyak digunakan mempunyai nama Freon. Zat-zat tersebut digunakan dalam proses mengembangkan busa, di dalam peralatan pendingin ruangan, dan lemari es. Gas-gas ini dapat merusakkan lapisan ozon.
Peningkatan gas rumah kaca akan meningkatkan efek rumah kaca, terutama disebabkan oleh pencemaran udara, dan dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yaitu peningkatan suhu di permukaan bumi yang mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut. Pemanasan global merupakan salah satu akibat efek rumah kaca pada atmosfer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar