Sabtu, 14 Februari 2015

Apa Pengertian, Isi, & Manfaat Hukum Ohm?

Hukum Ohm adalah hukum tentang voltasi, arus, dan hambatan. Penemu rumus ini adalah George Simon Ohm, seorang fisikawan Jerman terkenal di awal 1800-an. 
apa itu pengertian hukum ohm adalah Ilustrasi tentang hukum Ohm, hubungan antara Volt - Ampere - Ohm.
Ilustrasi tentang hukum Ohm, hubungan antara Volt - Ampere - Ohm.
Tulisan ini akan menjawab pertanyaan:
Apa itu hukum Ohm?
Apa pengertian dari hukum Ohm?
Apa yang dimaksud dengan hukum Ohm?
Bagaimana hukum Ohm digunakan?
Bagaimana prinsip-prinsip hukum Ohm?

Hukum Ohm adalah hukum yang digunakan dalam fisika yang menjelaskan bagaimana listrik beroperasi dengan benar dalam rangkaian sederhana. Untuk menjelaskan aliran listrik, hukum ini menunjukkan bagaimana tiga elemen listrik - ampere, hambatan, dan tegangan - bekerja sama sehinnga sebuah rangkaian listrik berfungsi. Hukum Ohm menyatakan bahwa jumlah arus listrik (dalam ampere) akan bergerak sebanding atau sama dengan tegangan, tetapi berbanding terbalik dengan hambatan dalam konduktor.

Penemu rumus ini adalah George Simon Ohm, seorang fisikawan Jerman terkenal di awal 1800-an. Ketika bekerja sebagai profesor di Jesuit Gymnasium of Cologne di Jerman, ia bereksperimen dan mengamati tentang perilaku listrik dalam rangkaian sederhana dengan panjang kawat yang berbeda. Dia menggambarkan dan mendokumentasikan semua hasil penelitian tersebut dalam sebuah buku, "The Galvanic Circuit Investigated Mathematically," yang awalnya ditolak tetapi kemudian diakui kebenaranya, dan selanjutnya munculnya Hukum Ohm.

Panduan rumus-rumus yang berkaitan dengan hukum Ohm
Panduan rumus-rumus yang berkaitan dengan hukum Ohm
Hukum Ohm dapat ditulis dalam persamaan matematika sederhana: I = V / R, di mana I adalah arus listrik diukur dalam ampere, V adalah tegangan, dan R adalah hambatan. Dalam persamaan ini, hambatan merupakan variabel konstan, karena nilainya tidak tergantung pada jumlah arus listrik, tetapi lebih pada bahan yang digunakan untuk membuat rangkaian, seperti kawat logam dan resistor. Rumus ini dapat dinyatakan dalam bentuk terbalik, seperti V = IR, atau R = V / I. Dengan membalik-balik rumus ini, maka kita dapat menghitung nilai satu elemen jika nilai-nilai dari dua elemen lainnya yang sudah dikethui.

Pada dasarnya ada tiga pernyataan dalam Hukum Ohm. Pernyataan pertama adalah bahwa nilai I akan bertambah atau berkurang jika nilai V dinaikkan atau diturunkan. Pernyataan kedua adalah bahwa nilai I akan berkurang jika nilai R dinaikkan dan nilai V tidak berubah. Pernyataan ketiga adalah bahwa nilai I akan meningkat jika nilai R diturunkan dan nilai V tidak berubah.

Contoh penerapan hukum Ohm pada resistor untuk menyalakan led
Contoh penerapan hukum Ohm pada resistor untuk menyalakan led
Prinsip Hukum Ohm bisa langsung diterapkan dalam peralatan dan perlengkapan yang dioperasikan oleh listrik atau baterai. Misalnya, lampu led sederhana (LED) hanya membutuhkan 2 volt dan 0.02 ampere untuk menyala. Jika disambungkan ke baterai 6-volt, maka akan menyebabkan LED mati, sehingga dibutuhkan resistor untuk mengurangi arus. Dengan rumus R = V / I, kita dapat menentukan bahwa resistor yang dibutuhkan adalah 200 ohm agar arus bisa sesuai dengan kebutuhan LED.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Barru WanuAku