Bakteri anaerob merupakan bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup. Bakteri ini ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan.
Salah satu contoh bakteri anaerob, bakteri Pnömonileri. |
Apa itu bakteri anaerob?
Apa pengertian dari bakteri anaerob?
Apa yang dimaksud dengan bakteri anaerob?
Apa saja jenis-jenis bakteri anaerob?
Apakah bakteri anaerob memberikan manfaat atau malah merugikan?
Bakteri anaerob merupakan bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup. Pada manusia, bakteri ini umumnya hidup di saluran pencernaan, tetapi bakteri tersebut juga dapat ditemukan di tempat lain di luar tubuh, termasuk di tanah dan air, dalam makanan, dan pada hewan. Ada bakteri anaerob yang bermanfaat bagi manusia, tetapi ada juga yang dapat menyebabkan penyakit, seperti radang usus buntu, divertikulitis, dan radang gusi. Karakteristik infeksi bakteri anaerob umumya yaitu berbau, bernanah, pembentukan abses, dan kerusakan jaringan.
Menguntungkan atau Berbahaya
Genus Bacteroides adalah contoh dari bakteri anaerob yang bersifat menguntungkan sekaligus merugikan. Dalam saluran pencernaan, spesies dari genus ini membantu pencernaan, tetapi jika bakteri ini hidup di tempat lain dalam tubuh, bakteri ini dapat menyebabkan trombosis sinus, pneumonia, dan meningitis, atau penyakit lainnya. Ada pula bakteri anaerob lainnya bermanfaat bagi manusia tapi tidak hidup dalam tubuh manusia. Sebagai contohnya, spesies Lactobacillus biasanya digunakan dalam pembuatan keju. Selain itu, bakteri jenis Clostridium dapat digunakan dalam bioremediasi, yaitu proses memperbaiki tanah yang terkontaminasi sehingga dapat digunakan lagi; bakteri tersebut memperbaiki tanah dengan cara mencemari dan mengubahnya menjadi karbon dioksida tidak beracun.Jenis-jenis Bakteri Anaerob
Ada tiga kategori bakteri anaerob: obligat, aerotolerant, dan fakultatif. Obligat anaerob membutuhkan lingkungan bebas oksigen untuk hidup. Mereka tidak bisa hidup di tempat-tempat yang mengandung oksigen sebab oksigen akan merusak dan mematikannya. Bakteri Aerotolerant tidak menggunakan oksigen untuk hidup, tetapi bisa bisa bertahan untuk hidup. Anaerob fakultatif memanfaatkan proses fermentasi untuk hidup di tempat-tempat tanpa oksigen, tapi akan menggunakan teknik respirasi aerobik di tempat-tempat dengan oksigen.Porphyromonas Gingivalis adalah contoh dari bakteri anaerob obligat. Bakteri ini umumnya hidup di mulut. Contoh dari bakteri anaerob aerotolerant adalah Propionibacterium Acnes. Biasanya hidup di kulit manusia, dan merupakan bakteri inilah yang menyebabkan jerawat. Dalam beberapa kasus, bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan endokarditis, yang merupakan peradangan selaput jantung.
Spesies dalam genus Staphylococcus termasuk bakteri fakultatif. Bakteri ini umumnya merupakan penyebab utama keracunan darah. Misalnya Staphylococcus Aureus, merupakan bakteri yang menghasilkan berbagai infeksi dari masalah kulit yang umum seperti jerawat, bisul, dan impetigo akut seperti meningitis, endokarditis, dan pneumonia. Bakteri ini juga bisa menyebabkan toxic shock syndrome (TSS). Contoh lain dari bakteri anaerob fakultatif yaitu Escherichia Coli, yang biasanya menyebabkan keracunan makanan.
Infeksi karena Bakteri Anaerobik
Kebanyakan bakteri anaerob menginfeksi luka yang terbuka, borok kulit dari penyakit diabetes, gigitan, dan luka kulit lainnya. Bacteroides merupakan jenis bakteri anaerob yang paling umum menyebabkan luka pada kaki penderita diabetes. Biasanya bakteri anaerob berdampingan dengan bakteri aerob yang membutuhkan oksigen untuk berkembang. Hal ini sering terjadi pada ulkus kaki yang membuat bakteri tersebut lebih sulit untuk diobati.Bakteri anaerob lainnya seperti pada genus Actinomyces, dapat menyebabkan infeksi pada gigi. Luka pada mulut, karena operasi, atau penyakit yang dapat diinfeksi oleh bakteri ini seperi menyebabkan abses, nyeri, dan peradangan. Berkumur dengan hidrogen peroksida yang dapat melepaskan oksigen akan membantu mematikan bakteri ini atau memperlambat pertumbuhannya. Infeksi mulut anaerob juga dapat terjadi di saluran kerongkongan, rahang, amandel, dan tenggorokan. Seringkali bakteri anaerob juga menginfeksi paru-paru, menyebabkan abses, pneumonia, radang selaput dada purulen, dan pelebaran bronkus paru-paru.
Contoh bakteri anaerob dalam usus manusia |
Jika bakteri masuk ke dalam perut, maka akan menyebabkan peritonitis dan abses. Beberapa spesies dapat ditemukan di seluruh tubuh; misalnya, spesies dalam genus Actinomyces umumnya muncul di rongga mulut dan saluran pernapasan bagian atas, tapi bisa juga ada di saluran pencernaan. Spesies lain hidup di daerah tertentu, seperti usus besar. Spesies Bacteroides biasanya ditemukan dalam kotoran manusia, dan menyebabkan kerusakan jaringan ketika mengenai luka.
Gejala Infeksi Karena Bakteri Anaerob
Gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob biasanya bervariasi sesuai dengan lokasinya. Ciri-ciri umum terkena infeksi ini adalah sakit pada luka dan demam. Misalnya, infeksi di daerah gigi dan gusi sering menimbulkan rasa sakit, bengkak, dan pendarahan pada gusi, serta bau mulut. Dalam kasus yang parah, seseorang mungkin memiliki luka berdarah atau lubang besar di gusi.Seseorang yang terkena infeksi di tenggorokan, maka tenggorokannya akan sakit, timbul sensasi tersedak, atau demam, dan juga bau mulut. Orang yang terkena infeksi paru-paru mungkin mengalami kesulitan bernapas, batuk, nyeri dada, dan demam. Orang yang memiliki infeksi di perut mungkin mengalami demam dan nyeri. Jika seseorang baru saja selesai operasi, mungkin ada yang berbau busuk dari lukanya. Selain itu, infeksi panggul karena bakteri ini umumnya menyebabkan nyeri, demam, menggigil, dan rahim berlendir.
Infeksi bakteri anaerobik pada luka kulit umumnya membuat kulit menjadi merah, bengkak, dan luka kadang mengeluarkan nanah yang berbau busuk. Infeksi pada aliran darah karena bakteri ini dapat menyebabkan orang yang sakit menggigil dan demam tinggi, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Orang yang darahnya keracunan karena bakteri ini biasanya akan tampak garis-garis merah di kulit dekat luka, walaupun lukanya tidak seperti terkena infeksi.
Bakteri anaerob pada mulut merupakan salah satu penyebab bau mulut |
Risiko dan Bahaya
Orang yang rentan terkena infeksi oleh bakteri ini umumnya adalah orang-orang yang telah sistem kekebalan tubuhnya menurun, baru saja melakukan operasi, atau mengalami cedera. Orang yang punya penyakit diabetes mellitus, penyakit pembuluh darah, kanker, dan tumor juga lebih rentan terhadap infeksi bakteri ini.Agak sulit untuk mengetahui bahwa seseorang telah terjangkit penyakit karena bakteri ini. Sebagai contoh, bakteri spora dalam genus Clostridium, yang dapat menyebabkan tetanus dan botulisme, bakteri tersebut dapat hidup untuk waktu yang lama dalam kondisi dorman sebelum bakteri-bakteri tersebut tumbuh dan berkembang biak. Banyak kasus infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob disebabkan karena beberapa jenis bakteri yang hidup bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar