Pemutusan listrik di SMAN 4 Parepare, berbeda dengan SMAN 1 Parepare. Di sekolah tersebut, listrik tidak disegel karena menunggak, namun diputus karena ditemukan melanggar saat penertiban yang dilakukan PLN kepada pelanggan.
Kepala SMAN 4 Kota Parepare, Agus Kasim yang dihubungi, kemarin mengatakan, telah melaporkan hal itu ke dinas pendidikan. "Sebenarnya pembayaran rekening listrik sekolah lancar dan tak pernah terlambat. Namun diputus karena katanya ada pelanggaran," katanya.
Agus juga mengaku bingung dengan kejadian tersebut, kapan kejadian dan siapa oknum pelaku yang melanggar. "Kalau tidak salah yang diputus itu di bagian penjaga sekolah, sehingga ruangan yang berada di bagian belakang, dan berimbas pada laboratorium komputer tak dialiri listrik. Tapi ruangan lainnya tetap ada," ujarnya.
Di menjelaskan, kejadian pemutusan listrik pun baru diketahuinya setelah dilaporkan secara lisan. "Kan di sekolah itu ada dua jaringan listrik, tapi yang diputus hanya yang menyalahi aturan saja, yakni di bagian penjagaan sekolah," katanya. Dikatakan, pemutusan listrik tentu menggangu mutu pendidikan. "Apalagi sekarang ini, kami mau menghadapi ujian nasional," katanya.
Dia menambahkan, rekening listrik yang setiap bulannya masih tertera nama SGO, padahal SGO tersebut sudah dilebur beberapa tahun lalu. "Nah ini yang mau saya luruskan, rekening listrik masih nama SGO, padahal SGO sudah lama dilebur. Kalau mengacu SGO, tentu meliputi KONI, SMAN 4 dan penjaga sekolah. Itu artinya sekolah bisa terbebani ganda," tandas Agus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar