Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan kekagumannya dengan pemerintahan Syamsuddin A Hamid dan Rahman Assegaf (Sahabat Rakyat) dengan berbagai prestasi yang mampu ditorehkannya. Salah satunya yakni kemampuan keduanya berjuang untuk mengeluarkan status kabupaten Pangkep keluar dari daerah tertinggal.
" Ini merupakan kebanggaan dan prestasi yang luar biasa, khususnya bagi daerah seperti pangkep dengan wilayah yang cukup luas ," Katanya dalam puncak HUT Pangkep ke-55, Senin 2 Maret, kemarin. SYL, mengakui bahwa dengan kendala dan persoalan yang dihadapi dengan kondisi letak geografisnya. Namun dibawah sentuhan kepemimpinan, Syamsuddin daerah ini mampu meraih sejumlah prestasi yang dibarengi dengan peningkatan taraf ekonomi masyarakatnya." Luar biasa, dari pencapaian pendapatan asli daerah (PAD) daerah ini menempati peringkat ketiga setelah Kota Makassar dan Kabupaten Luwu Timur,"ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) tersebut berjanji akan terus mendukung pemerintahan pangkep agar terus mengembangkan potensi daerahnya. Kelebihan daerah ini, karena memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi dengan daerah lainnya. Sebelum menutup sambutannya, SYL menghimbau kepada masyarakat pangkep untuk tetap menjaga situasi yang kondusif menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
" Pangkep merupakan daerah percontohan yang mampu menjaga kondisi keamanan wilayahnya,"timpalnya. Di HUT Pangkep ke-55, pemerintah provinsi menyerahkan bantuan 1 unit mobil bus untuk membantu sarana pendukung dalam program bus gratis bagi pelajar didaerah tersebut.Kegiatan tersebut ditutup dengan pemberian cinderamata berupa batu mulia dari salah satu kecamatan pegunungan di pangkep yakni Tondong Tallasa (Total).
Sebelumnya Bupati Pangkep, H Syamsuddin A Hamid dalam sambutan menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat pangkep, atas partisipasinya dan konstribusi bersama dalam membantu pemerintah daerah dalam membangun daerahnya." Alhamdulillah berkat kerja keras bersama seluruh stekholder serta dukungan doa masyarakat, akhirnya status sebagai daerah tertinggal tidak lagi kita sandang,"katanya.
Kini dengan peningkatan ekonomi masyarakat, dengan pendapatan perkapita rata-rata 28 juta perorang perbulan merupakan pencapaian tertinggi, bahkan lebih tinggi dari Sulsel yang hanya 23 juta. Pertumbuhan ekonomi Pangkep mengalami kenaikan 6 persen bahkan mencapai 9 persen. Hal tersebut juga ditunjang dengan penurunan angka kemiskinan dari 19 persen menjadi 17 persen.
Saat ini jumlah 81 penghargaan telah kita raih baik dari pengakuan ditingkat Provinsi maupun tingkat Nasional.Ditambahkannya bahwa beberapa sektor penunjang telah mengalami peningkatan, misalnya produksi padi meningkat 14 ribu ton atau naik 9 persen per tahun, Jeruk besar Pangkep yang merupakan komoditi andalan meningkat sekitar 2.897 ton atau 16 persen per tahun, Produksi ikan bandeng meningkat rata-rata 2.742 ton per tahun atau 25 persen.
" Produksi pertanian dan perikanan semakin meningkat, olehnya itu ditahun 2015 ini kita target produksi padi 197.000 ton," tegasnya. Selain Gubernur Sulawesi Selatan, hadir pula Kapolda Sulselbar, Kejati dan Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan serta Anggota DPR RI dari Nasdem, Akbar Faizal ." Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Kapolda Sulsel, Irjen Pol, Anton Setiadji, dan Kajati Sulsel Suhardi termasuk Ketua DPRD Provinsi mendapatkan buah tangan berupa batu mulia yang diserahkan langsung oleh bupati,"ujar salah seorang panitia kegiatan.
SYL Janji Lawan Kebijakan Pusat
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo berjanji melawan aturan dan kebijakan pemerintah pusat yang merugikan rakyat. Selama ini banyak aturan pusat yang terkesan tidak mempedulikan rakyat dan kondisi daerah. Dia mencontohkan ketika pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan larangan PNS rapat di hotel. Dia langsung bersurat ke presiden.
Begitu juga ketika Asosiasi Rumput Laut Seluruh Indonesia (ARLSI) mengeluh rencana pemerintah pusat yang ingin menerapkan bea ekspor rumput laut yang dinilai merugikan petani dan pengusaha rumput laut. Dia juga berjanji bicara langsung dengan presiden. “Pokoknya semua kebijakan yang merugikan daerah akan saya lawan. Rumput laut saya lawan, rapat di hotel juga. Itu gunanya saya jadi gubernur,” demikian gubernur di sela-sela peringatan HUT Pangkep ke-55, Senin 2 Maret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar