Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas. Lapisan litosfer tersusun atas batuan-batuan. Ada berbagai jenis warna yang dimiliki batu, seperti, hitam, putih, merah, kecoklatan, kehijauan, merah dan hitam dan masih banyak lagi warna-warna lain. Dari segi ukuran, ada yang besar, kecil dengan berbagai bentuk, ada yang bulat, lonjong, panjang, tidak teratur. Strukturnya ada yang halus, kasar, dengan lubang di dalamnya, bintik-bintik, dengan garis. Tentu batu-batu tersebut ada yang keras dan ada yang agak lunak.
Litosfer Bumi
Proses Yang Terjadi Dilapisan Litosfer
Batu-batuan pada lapisan litosfer dikelompokkan berdasarkan terjadinya dapat dibagi atas batuan beku, batuan endapan (sendimen), dan batuan malihan (metamorf).
Proses Terjadinya Batuan Beku
Induk dari segala batuan adalah magma. Magma itu batuan cair pijar yang bersuhu tinggi yang terjadi dari berbagai mineral serta gas yang larut di dalamnya. Oleh karena itu daerah disekitar magma itu dingin, maka magma itu juga mendingin. Secara lambat-laun magma itu membeku. Hasil pembekuan magma dibagian dalam litosfer dan proses pendinginannya sangat lambat dinamakan Batuan Beku Dalam, misalnya batu granit.
Bila magma telah meresap di antara lapisan-lapisan litosfer, maka pembekuannya berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Kristal mineral yang besarnya beraneka ragam ini dinamakan Batuan Beku Korok, misalnya foster dan diarit. Magma yang menyerap sampai ke permukaan bumi akan menjadi lava yang meleleh. Proses pembekuan lava di permukaan bumi relatif tepat. Akibatnya batuan beku lelehan itu berkristal halus atau bahkan ada yang tidak berkristal. Batuan ini dinamakan Batuan Beku Luar, misalnya batu apung dan batu basah.
Proses Terjadinya Batuan Endapan (Sendimen)
Karena pengaruh suhu, kalor, ataupun cuaca, maka batuan beku di permukaan bumi itu akan hancur, dan kemudian terbawa oleh aliran air, atau hembusan angin Bisa juga terjadi saat hujan lebat, batuan yang hancur itu meluncur pada lereng yang curam karena gravitasi dan akhirnya batuan yang telah diangkut itu mengendap sehingga terjadilah batuan endapan (batuan sendimen).
Sehingga batuan itu ketika diangkut hanya mengalami penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil. Termasuk batu gunung akibat adanya pelapukkan sehingga hancur berkeping-keping, kepingan itu diangkut air hujan, longsor atau berguling-guling dilereng dan masuk ke dalam sungai. Arus sungai membanting-banting batu itu hingga menjadi kerikil, pasir atau lumpur kemudian mengendap dan dinamakan Batuan Sendimen Klasik.
Jika dalam pengendapan itu terjadi proses kimia, seperti pelarutan, penguapan, dan sebagainya dinamakan batuan sendimen kimiawi. Namun jika pengendapannya mendapat batuan dari organisme maka diberi nama batuan sendimen organik. Berdasarkan bentuk butirannya bantuan endapan dibedakan menjadi dua yaitu konglomerat dan breksi. Konglomerat butirannya kasar dan bundar sedangkan breksi butirannya kasar dan bersudut-sudut.
Proses Terjadinya Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan ini terjadi karena adanya suhu dan tekanan. Tekanan disebabkan oleh tindihan batu di atasnya. Sedangkan adanya suhu tinggi akibat dekat dengan magma atau bahkan bersentuhan dengan magma.
Apabila batuan tersebut terbentuk karena adanya suhu yang tinggi dinamakan batuan malihan termik contohnya batu pualam. Bila batuan tersebut terbentuk karena adanya tekanan dinamakan batuan malihan dinamik. Sedangkan batu permata tersebut terbentuk karena penambahan suhu disertai masuknya zat bagian magma ke dalam batuan itu. Contoh batuan malihan yaitu: batu pualam atau marmer, batu grafit (bahan pensil).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar