Warga di Desa Buae, Kecamatan Watang Pulu, Sidrap, dikejutkan dengan temuan sejenis batu pirus (Turquoise) yang bernilai mahal. Batu sejenis ditemukan di Semenanjung Persia dan Benua Amerika. Bongkahan batu yang digunakan sebagai perhiasan sejak kebudayaan Mesir kuno itu, pertama kali ditemukan seorang tukang kebun bernama Syamsu, 40 tahun.
Bongkahan itu ditemukannya di sebuah lahan perkebunan di Desa Buae. "Saya dapatkan bongkahan itu secara tak sengaja saat iseng menggali. Saat itu saya menemukan sebuah bongkahan batu yang sangat cantik, berwarna biru bercampur tanah liat, batu itu dipenuhi serat berkilau mirip jenis pirus," ungkap Syamsu, kemarin.
Kepala Desa Buae, Jamal, membenarkan beredarnya informasi penemuan bongkahan batu mirip pirus itu. Kendati demikian, Jamal belum bisa memastikan, apakah bongkahan itu benar batu pirus atau bukan.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sidrap, H Ruslan, mengaku telah memerintahkan Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi, untuk mengecek kebenaran informasi itu. Ruslan meminta lokasi itu segera ditutup apabila terbukti menimbun bongkahan batu berharga.
Untuk membuktikan kebenaran bongkahan batu itu, sambung Ruslan, diperlukan pengujian sampel melalui laboratorium. "Jika nantinya itu terbukti benar, maka tentu kekayaan alam itu akan dikelola dengan baik oleh pemerintah untuk sesejahteraan warga," kata Ruslan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar