Senin, 23 Februari 2015

Revolusi Bumi Dan Pengaruhnya

Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi juga memenuhi hukum-hukum keppler, karena bumi merupakan salah satu planet. Selama revolusi sumbu bumi condong atau miring dengan arah yang sama terhadap bidang ekliptika, terbentuk sudut 23,5o.
Revolusi Bumi Dan Pengaruhnya

Pengaruh Revolusi Bumi

Revolusi bumi dapat mengakibatkan hal-hal berikut.

1. Terjadinya Pergantian Musim

Selama beredar mengelilingi matahari, bumi mengalami keadaan yang berbeda, dan mengakibatkan terjadinya perubahan musim untuk tiap-tiap bagian belahan bumi.

a. Keadaaan bumi dari tanggal 21 Maret – 21 Juni adalah sebagai berikut.

  • Kutub utara condong ke arah matahari.
  • Belahan bumi utara mengalami waktu siang lebih panjang daripada waktu malamnya.
  • Di belahan bumi utara berlangsung musim semi.
  • Kutub selatan menjauhi matahari.
  • Belahan bumi selatan mengalami waktu malam lebih panjang daripada siangnya.
  • Di belahan bumi selatan sedang berlangsung musim gugur.
  • Pada tanggal 21 Juni, matahari berada 23,5o LU.

b. Keadaan bumi dari tanggal 21 Juni – 23 September adalah sebagai berikut.

  • Kutub utara semakin condong menjauhi matahari.
  • Belahan bumi utara waktu siang makin pendek, tetapi masih lebih panjang daripada waktu malam.
  • Di belahan bumi utara berlangsung musim panas,
  • Kutub selatan makin condong ke arah matahari.
  • Belahan bumi selatan waktu malam lebih panjang daripada waktu siang.
  • Di belahan bumi selatan berlangsung musim dingin.
  • Pada tanggal 23 September matahari berada di khatulistiwa.

c. Keadaan bumi dari tanggal 21 Juni-23 September adalah sebagai berikut.

  • Kutub utara condong menjauhi matahari.
  • Belahan bumi utara mengalami waktu siang lebih pendek daripada waktu malam.
  • Belahan bumi utara berlangsung musim gugur.
  • Belahan bumi selatan condong ke arah matahari.
  • Belahan bumi selatan mengalami waktu siang lebih panjang dari pada waktu malam.
  • Belahan bumi selatan mengalami musim semi.
  • Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada 23,5o LS.

d. Keadaan bumi dari tanggal 22 Desember-21 Maret adalah sebagai berikut.

  • Kutub utara makin condong ke arah matahari.
  • Belahan bumi utara mengalami waktu siang lebih pendek daripada waktu malam.
  • Belahan bumi utara mengalami musim dingin.
  • Kutub selatan makin condong menjauhi matahari.
  • Belahan bumi selatan mengalami waktu siang lebih panjang dari pada waktu malam.
  • Belahan bumi selatan mengalami musim panas.
  • Pada tanggal 21 Maret matahari berada di khatulistiwa.
Jadi, pada tanggal 21 Maret dan 23 September permulaan bumi mengalami waktu siang dan malam yang sama panjang, yaitu 12 jam matahari terbit pukul 06.00 dan terbenam pukul 18.00

2. Gerak Semu Tahunan Matahari

Peredaran bumi mengelilingi matahari tidak dapat kita amati dan saksikan. Pengamatan yang dapat kita lakukan adalah melihat kedudukan matahari yang seakan-akan bergerak dari khatulistiwa ke 23,5o LU kembali ke khatulistiwa, terus ke 23,5o LS, dan kembali lagi ke khatulistiwa. Pergeseran kedudukan matahari yang demikian itu berlangsung setiap 1 tahun.
Dari gerak semu tahunan matahari dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) Kedudukan matahari berada di khatulistiwa pada tanggal 21 Maret dan 23 September.
2) Kedudukan matahari paling utara berada pada garis lintang 23,5o dan dicapai tanggal 22 Desember.
Wilayah yang mengalami pergantian empat musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin hanya terjadi di:
1) Belahan bumi antara 23,5o lintang utara dan 66,5o lintang utara;
2) Belahan bumi antara 23,5o lintang selatan dan 66,5o lintang selatan;
Tempat-tempat tersebut tidak pernah mengalami matahari tepat tegak di atas kepala (titik kulminasi) pada pukul 12.00. Tempat-tempat antara 0o (Khatulistiwa) dan 23,5o mengalami matahari tepat di atas kepala dua kali dalam satu tahun dan hanya menglami pergantian dua musim.
Daerah kutub utara, yaitu 66,5o LU sampai dengan 90o LU mengalami siang sepanjang 24 jam selama 6 bulan dalam waktu 1 tahun. Hal itu terjadi dari tanggal 21 Maret sampai dengan 23 September. Sebaliknya, dari tanggal 23 September sampai dengan Maret mengalami malam hari sepanjang 24 jam.
Daerah kutub selatan, yaitu 66,5o LS sampai dengan 90o LS, mengalami siang hari selama enam bulan dari tanggal 23 September sampai dengan 21 Maret. Selanjutnya dari tanggal 21 Maret sampai dengan 23 September mengalami malam.
Adanya revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi 23,5o terhadap bidang ekliptikamenyebabkan beberapa hal yaitu adanya pergantian musim, perubahan lamanya waktu siang dan malam, dan terlihatnya rasi-rasi bintang yang berbeda dari waktu ke waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Barru WanuAku