Selasa, 24 Februari 2015

Perubahan Wujud Zat

Perubahan wujud zat terjadi karena zat tersebut menerima panas (kalor). Es dipanaskan akan mencair. Air dipanaskan akan menguap menjadi uap air (gas). Apabila uap air didinginkan menjadi embun dan kembali menjadi air. Air didinginkan menjadi es. Proses perubahan wujud zat tersebut dapat diamati pada diagram. Perubahan zat padat menjadi zat cair disebut mencair atau melebur, perubahan zat cair menjadi padat disebut membeku, perubahan zat cair menjadi gas disebut menguap, dan perubahan uap menjadi cair disebut mengembun, serta dari padat ke gas disebut menyublim.

Perubahan Wujud Zat

Perubahan Wujud Zat
Keterangan :
  1. Model struktur wujud zat padat
  2. Model struktur wujud zat cair
  3. Model struktur wujud zat gas
Dalam keadaan berwujud padat, suatu zat tersusun atas partikel-partikel terkecil dari zat tersebut. Partikel tersebut teratur susunannya dan masing-masing tetap berada pada tempatnya (tidak berpindah tempat) disebabkan ikatan yang kuat antar partikel (gambar a). Namun, partikel-partikel tersebut masih tetap membuat gerakan berupa getaran (vibrasi) di tempatnya masing-masing. Getaran ini akan semakin cepat dengan bertambahnya suhu zat. Jika kecepatan getaran ini terus meningkat, suatu saat ikatan antarpartikelnya tidak mampu lagi mem pertahankan keteraturan dalam susunannya. Perubahan susunan partikel dari teratur menjadi tidak teratur, akan teramati oleh mata kita sebagai peristiwa meleleh atau mencair. Suhu pada saat zat meleleh disebut titik leleh. Sebagai contoh, air memiliki titik leleh 0oC pada tekanan 1 atm. Titik leleh suatu zat sama dengan titik bekunya ( suhu saat zat membeku).
Dalam keadaan berwujud cair, jarak antar partikel terkecil dari suatu zat masih relatif berdekatan, namun sudah tidak memiliki susunan lagi atau tidak beraturan (gambar b). Ikatan antara satu partikel dan partikel lainnya lemah sehingga tiap-tiap partikel bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Seperti halnya zat padat, gerakan partikel-partikel dalam zat cair akan semakin cepat dengan bertambahnya suhu. Jika gaya tarik antarpartikel tidak mampu menahan kecepatan gerakan ini, partikel tersebut akan meninggalkan kelompok partikel-partikel lain atau disebut juga menguap.
Dengan semakin tingginya suhu, partikel-partikel yang meninggalkan kelompoknya akan semakin banyak. Jika suatu cairan sudah memiliki atau mencapai suhu tertentu, pemanasan tidak akan dapat menaikkan suhu cairan tersebut. Suhu pada saat pemanasan suatu cairan tidak lagi menghasilkan kenaikan suhu merupakan titik didih cairan tersebut. Sebagai contoh, titik didih air murni pada tekanan satu atmosfer adalah 100oC.
Dalam keadaan berwujud gas, suatu zat tersusun atas partikel-partikel terkecil dari zat tersebut yang tidak teratur susunannya. Jarak antarpartikelnya lebih besar dibandingkan jarak antarpartikel dalam keadaan zat tersebut berwujud cair (gambar c). Setiap partikel dapat bergerak bebas dalam ruangan yang ditempatinya dan tidak ada gaya tarik lagi antarpartikelnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam setiap wujud zat, antarpartikel terkecil penyusun materi dipisahkan oleh ruang hampa (vakum).
Perubahan wujud suatu zat terjadi karena adanya perubahan dalam susunan partikel terkecil zat tersebut. Perubahan struktur antarpartikel bisa terjadi dari satu bentuk ke bentuk lain. Berikut ini daftar seluruh perubahan struktur dan wujud yang dapat terjadi pada wujud zat beserta nama peristiwanya.

Tabel Perubahan Wujud Zat

Tabel Perubahan Wujud Zat
Skema perubahan wujud zat yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut.
Skema Perubahan Wujud Zat

Skema Perubahan Wujud Zat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Barru WanuAku