Kamis, 26 Februari 2015

Matahari Sebagai Bintang

Matahari yang terbit di pagi hari dan terbenam di sore hari adalah sebuah bintang. Matahari nampak begitu besar dan panas dibanding bintang lainnya karena jaraknya yang begitu dekat dengan Bumi. Kita tidak melihat bintang lain disiang hari, karena pancaran cahayanya tersilaukan tertutupi sinar matahari.

Matahari Sebagai Bintang

Matahari Sebagai Bintang
Matahari berbeda dengan planet yang mengelilinginya, karena planet tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Begitu pula satelit seperti Bulan, tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Cahaya yang tampak datang dari planet dan satelit sebenarnya adalah cahaya Matahari yang dipantulkan oleh planet atau satelit tersebut.
Matahari sering kita lihat sebagai bola yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan bulan, namun sebenarnya Matahari sangat besar sekitar satu juta kali ukuran bumi. Kalau kita buat perbandingan Matahari sebesar bola basket maka bumi hanya sebesar titik hitam saja. Diameter bumi sekitar 13 000 kilometer, sedangkan Matahari sekitar 1,4 juta kilometer. Namun, Matahari tampak kecil karena Matahari terletak sekitar 150 juta kilometer dari bumi. Sehingga jika kita mengendarai kendaraan dengan kecepatan 80 km/jam, maka kita akan sampai ke matahari 186 tahun kemudian.

Matahari sebagai Salah Satu Bintang dalam Bimasakti

Matahari sebenarnya bukan bintang yang besar. Di alam ini masih ada benda-benda langit yang berukuran lebih besar dan saling berkelompok yang disebut bintang. Kumpulan berjuta-juta bintang membentuk suatu galaksi. Galaksi tempat tata surya kita berada disebut galaksi Bimasakti. Di dalam galaksi ini, terdapat kurang lebih 100 juta bintang.
Letak Matahari dalam galaksi BimasaktiLetak Matahari dalam galaksi Bimasakti
Matahari yang kita kenal merupakan satu di antara jutaan bintang di dalam galaksi Bimasakti. Jarak antara Matahari dan pusat galaksi mencapai 30.000 tahun cahaya, sedangkan satu tahun cahaya sama dengan 9,5 x 1012 km. Oleh sebab itu, Matahari terletak pada salah satu ujung galaksi.
Matahari seperti bintang yang lainnya terbuat dari gas yang panas, mengandung beberapa material yang terdapat di bumi. Unsur-unsur tersebut antara lain hidrogen, helium, kalsium, natrium, magnesium, dan besi. Energi panas Matahari yang sampai ke bumi ini dapat berupa pancaran gelombang elektromagnetik atau sinar Matahari, pancaran kosmik, pancaran neutron, dan angin atau aurora. Pada bab ini, kita akan membatasi pembahasan tentang gelombang elektromagnetik atau sinar matahari saja.
Sinar Matahari yang berbentuk gelombang elektromagnetik ini biasanya terlihat berwarna putih. Jika warna putih ini kita uraikan, akan diperoleh tujuh warna lain yang berbeda frekuensinya. Deretan warna hasil penguraian itu disebut spektrum warna. Menurutmu warna apa saja yang termasuk spektrum warna? Spektrum warna yang terdapat pada sinar Matahari disebut spektrum Matahari. Setiap warna pada spektrum Matahari mempunyai frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.

Sumber Energi Matahari

Seperti bintang-bintang lainnya matahari memancarkan cahaya sendiri. Pancaran panasnya mencapai 10 juta derajat pada bagian dalam Matahari, sedangkan bagian luarnya 5800 derajat. Spektrum Matahari menunjukkan sebagian besar bahan pembentuk energi Matahari adalah unsur hidrogen. Matahari memancarkan energi karena di dalamnya terjadi reaksi fusi atau pengga-bungan atom hidrogen.
Pancaran Cahaya MatahariPancaran Cahaya Matahari
Reaksi berantai yang mengubah atom-atom hidrogen menjadi helium ini terjadi di Matahari karena suhunya yang sangat besar. Reaksi diawali dari pengabungan dua atom hidrogen _{1}^{1}\textrm{H}menjadi deuterium. Deuterium bergabung kembali dengan hidrogen yang ada dan menghasilkan atom helium _{3}^{2}\textrm{He} yang belum stabil. Ketidakstabilannya membuat atom helium tersebut berreaksi kembali dengan atom helium lain yang belum stabil dan menghasilkan helium _{2}^{4}\textrm{He}stabil. Reaksi seutuhnya yang terjadi tampak sebagai berikut :
Reaksi Fusi Pada MatahariSecara ringkas perubahan yang terjadi adalah :
4_{1}^{1}\textrm{H}\textup{ }\rightarrow \textup{ }_{4}^{2}\textrm{He}\textup{ }+\textup{ }\textup{ energi}
Reaksi penggabungan dua inti atom yang ringan menjadi inti atom lain yang lebih berat disebut reaksi fusi. Reaksi fusi ini hanya akan terjadi pada suhu yang tinggi sehingga disebut reaksi fusi termonuklir. Reaksi fusi ini juga akan menghasilkan energi yang sangat besar.
Energi tersebut timbul akibat terdapatnya selisih massa sebelum dan sesudah reaksi. Selisih massa pembentukkan _{2}^{4}\textrm{He} yang memiliki massa 4,0038 sma dari 4 buah _{1}^{1}\textrm{H} yang bermassa 1,00812 sma , maka akan tampak selisih :
Massa atom hidrogen = 4 * 1,00812 sma
= 4,03248 sma
Massa 1 atom helium = 4,00388 sma
Selisih massa               = 4,00388 sma – 4,03248 sma = 0,02860 sma
Pengurangan massa ini diubah menjadi energi sesuai dengan persamaan yang dikemukakan oleh Albert Einstein.
E = (Δm). c2
Dimana:
E = energi pancaran matahari (MeV)
Δm = perubahan massa (sma)
C = kecepatan cahaya cahaya (m/s).
Sehingga:
E = (Δm). c2
= 0,02860 sma x (3,08 x 108m / s)2
= 2,7131104 MeV
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa ternyata energi Matahari besarnya 2,7 MeV atau 5,5 x 1027 kalori/menit. Energi pancaran Matahari yang diterima Bumi sebesar  \frac{1}{2 \textup{ x }10^{29}}energi totalnya. Reaksi fusi buatan dapat terjadi pada bom hidrogen.
Energi pancaran Matahari selama berjuta-juta tahun jumlahnya selalu tetap. Keadaan yang tetap inilah yang menyebabkan manusia dapat bertahan hidup. Jika suatu ketika energi pancaran Matahari itu berkurang, semua air dan Bumi akan membeku. Sebaliknya jika energi pancaran Matahari bertambah, semua air di Bumi akan menguap. Akibatnya Bumi sendiri akan menjadi padat dan panas sekali. Pada saat itulah mungkin kehidupan di Bumi akan berakhir. Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa Matahari merupakan sumber segala kehidupan bagi manusia, terutama untuk air dan tumbuhan.

Lapisan-Lapisan Matahari

Matahari adalah benda langit yang bentuknya menyerupai bola besar yang terdiri dari gas pijar dan aktif. Diameternya sekitar 1.400.00 km. Jika kita memandang Matahari, tampak seakan-akan permukaan Matahari halus dan licin. Sebenarnya tidaklah demikian. Pada permukaan Matahari terjadi loncatan-loncatan api setiap saat. Matahari terdiri dari beberapa lapisan di antaranya fotosferkromosfer dan korona. Fotosfer ialah lapisan permukaan Matahari yang dapat mengeluarkan sinar. Lapisan ini menyerupai piringan yang berwarna emas. Selain itu, sinar yang dikeluarkannya merupakan spektrum warna yang lengkap, baik warna tampak maupun tidak tampak. Diantaranya sinar ultraviolet dan sinar inframerah.
Bagian Matahari
Fotosfer merupakan lapisan gas panas tebalnya ± 320 km. Mengingat Matahari adalah gas, batas-batas lapisan ini tidak diketahui dengan jelas. Makin jauh dari pusat Matahari, batas lapisannya makin kabur dan suhunya makin rendah. Pada akhirnya, lapisan ini bercampur dengan lapisan berikutnya yaitu kromosfer. Suhu rata-rata lapisan fotosfer adalah 5.700 Kelvin.
Kromosfer adalah lapisan terbawah dari atmosfer Matahari dan mengeluarkan cahaya merah lemah. Cahayanya berbentuk gelang merah dari gas-gas hidrogen. Apabila terjadi gerhana Matahari total, Bulan akan menutupi seluruh permukaan fotosfer sehingga lapisan kromosfernya akan tampak jelas. Kromosfer adalah lapisan Matahari yang mengandung partikel-partikel inti, seperti proton 6), neutron 7), dan elektron 8). Tebal lapisan kromosfer ± 16.000 km. Suhu rata-ratanya antara 6.000 sampai dengan 20.000 Kelvin. Dalam lapisan kromosfer ini terjadi loncatan gas panas ke arah luar, kemudian jatuh kembali ke Matahari. Loncatan gas ini disebutprominences. Selain itu dipancarkan pula gelombang radio yang disebut radio bintang.
Corona Saat Gerhana Matahari TotalCorona Saat Gerhana Matahari Total
Korona adalah lapisan terluar Matahari yang melingkupi kedua lapisan di atas dengan batas yang sulit ditentukan. Bentuk korona tidak teratur karena mempunyai kerapatan yang sangat rendah. Bagian dalam korona berwarna kuning, sedangkan bagian luarnya berwarna putih. Kita sering melihat korona sebagai warna keabu-abuan saat gerhana Matahari total. Korona merupakan lapisan Matahari yang banyak mengandung atom besi, nikel, zat kapur dan argon 9). Tebal korona ± 2,5 juta km. Suhu rataratanya adalah 1 juta Kelvin.

Aktivitas Matahari

Penemuan spectroheliograph dengan daya yang amat kuat pada tahun 1892, membuat apa yang terjadi pada Matahari dapat diamati. Reaksi fusi di Matahari menyebabkan energi pancaran Matahari bergerak lebih hebat dan menimbulkan berbagai aktivitas Matahari. Aktivitas Matahari dapat berupa granulasunspots, dan prominences.
Granula
Gas panas Matahari selalu aktif dan bergerak. Gas tersebut bergerak dengan hebat berupa gumpalan gumpalan nyala-nyala api besar pada fotosfer. Gumpalan atau granula ini membuat permukaan fotosfer seperti golakan api yang meletup-letup.
Suhu dan tekanan yang tinggi pada fotosfer menyebabkan nyala api itu berlompatan jatuh ke dalam korona yang suhu dan tekanannya lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan antara loncatan api dan daerah sekitarnya, membuat loncatan api yang jatuh dalam korona menjadi lebih dingin dan mengendap. Pendinginan ini menyebabkan cahaya kemilaunya menghilang, sehingga terdapat perbedaan menyolok antara panas loncatan api dan daerah sekitarnya. Perbedaan tersebut tampak seperti daerah yang gelap.
SunspotSunspot
Daerah gelap pada Matahari berbentuk titik atau bulatan yang disebut noda hitam atau sunspot. Jadi pada dasarnya sunspot adalah daerah yang lebih dingin dalam Matahari. Diametersunspots antara 800 sampai dengan 80.000 km.
Saat terjadi ledakan gumpalan api yang dihasilkan dapat menjulur dari fotosfer keluar dan jatuh lagi dalam Matahari. Loncatan api yang berupa juluran tersebut disebut dengan lidah api atauprominences. Bagian ini terang sekali. Bahannya terdiri dari proton dan elektron yang berasal dari atom hidrogen. Bentuk lidah api berubah-ubah, demikian juga warnanya dari kehijau-hijauan sampai merah tua. Panjang lidah api dapat mencapai ribuan kilometer.
Lidah apiLidah api
Di dalam noda hitam terdapat pula gas-gas panas yang bergerak sangat cepat. Partikel-partikel gas tersebut akan dilontarkan dari noda hitam keluar Matahari dan menghasilkan angin Matahari. Hentakan angin Matahari bisa mencapai Bumi dalam waktu beberapa jam, sedangkan partikel-partikelnya sampai dalam beberapa hari.
Sabuk Radiasi Van AllenSabuk Radiasi Van Allen
Partikel dalam angin matahari yang sampai ke Bumi akan terhambat oleh Sabuk Radiasi Van Allen. Sabuk ini menyebabkan kecepatan partikel-partikel yang sampai ke Bumi menjadi sangat berkurang. Namun tetap saja partikel ini dapat menyebabkan badai geomagnetik yang dapat merusak peralatan elektronik dan memadam-kan aliran listrik.
Sabuk radiasi Van Allen terdiri dari partikel partikel berupa elektron, proton dan ion-ion dari atom yang lebih berat. Partikel terebut terjebak dalam bentuk sabuk karena adanya medan magnet Bumi. Partikel dalam sabuk ini sangat berbahaya bagi manusia, binatang tumbuhan juga menganggu peralatan elektronik.
AuroraAurora
Masuknya partikel-partikel Matahari ke dalam atmosfer Bumi akan diarahkan ke kutub Bumi sehingga menimbulkan cahaya yang disebut aurora. Kecepatan aurora mencapai ratusan kilometer tiap detik. Sebagian proton dan elektron mencapai Bumi dalam waktu 13 – 16 jam. Hamburan lidah api dapat mengganggu ionosfer dan dapat mengganggu komunikasi radio. Hal ini menyebabkan fungsi ionosfer sebagai pemantul gelombang pendek pada gelombang radio berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Barru WanuAku