Hukum dasar fluida statis terdiri dari 3 hukum fisika yaitu hukum pokok hidrostatis, hukum pascal dan hukum archimides. Hukum pokok hidrostatis atau sering disebut dengan hukum hidrostatis dapat dipelajari pada artikel ini, sedangkan untuk hukum pascal dan hukum archimides dapat dipelajari pada halaman berikut :
Hukum Pokok Hidrostatis
Telah diketahui sebelumnya bahwa tekanan yang dilakukan oleh zat cair besarnya tergantung pada kedalamannya, P = ρ .g.h . Hal ini menunjukkan bahwa titik-titik yang berada pada kedalaman yang sama mengalami tekanan hidrostatik yang sama pula. Fenomena ini dikenal dengan Hukum Hidrostatika yang dinyatakan :
“Tekanan hidrostatik di semua titik yang terletak pada satu bidang mendatar di dalam satu jenis zat cair besarnya sama.”
Berdasarkan Hukum Pokok Hidrostatika, maka tekanan di titik A, B, dan C besarnya sama.
PA = PB = PC = ρ .g.h
Hukum Pokok Hidrostatika dapat digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U sebagai berikut.
Zat cair yang sudah diketahui massa jenisnya ( ρ 2) dimasukkan dalam pipa U, kemudian zat cair yang akan dicari massa jenisnya ( ρ 1) dituangkan pada kaki yang lain setinggi h1. Adapun h2 adalah tinggi zat cair mula-mula, diukur dari garis batas kedua zat cair. Berdasarkan Hukum Pokok Hidrostatika, maka :
PA = PB
ρ1 . g . h1 = ρ2 . g . h2
ρ1 . h1 = ρ2 . h2
ρ1 . g . h1 = ρ2 . g . h2
ρ1 . h1 = ρ2 . h2
Contoh Penerapan Hukum Pokok Hidrostatis
- Hidrostatika dimanfaatkan antara lain dalam mendesain bendungan, yaitu semakin ke bawah semakin tebal;
- Tekanan hidrostatis dimanfaatkan dalam pemasangan infus, ketinggian diatur sedemikian rupa sehingga tekanan zat cair pada infus lebih besar daripada tekanan darah dalam tubuh.
- Dalam peletakan penampungan air rumah tangga diletakkan di bagian yang lebih tinggi agar air mengalir kebawah melaui kran air adalah contoh penerapan hukum pokok hidrostatis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar