Efek doppler dalam kehidupan dapat kita jumpai pada saat kita berada di pinggir jalan, tiba-tiba terdengar suara sirine ambulans. Saat ambulans itu masih jauh, suara sirine terdengar lemah. Namun, saat ambulans itu melintas di depan, kamu mendengar suara sirine bertambah tinggi (frekuensi bertambah). Dan saat ambulans meninggalkanmu, suara sirinenya melemah (frekuensi berkurang). Gejala ini disebut dengan efek Doppler. Saat sumber bunyi dan pendengar saling bergerak relatif, frekuensi bunyi yang terdengar oleh kedua belah pihak tidak sama.
Penemu Efek Doppler
Christian Johann Doppler (1803-1853) adalah ahli fisika dan ahli matematika dari Austria. Ia dilahirkan di Salzburg. Doppler menempuh pendidikan di sana dan di Vienna. Ia adalah seorang profesor yang sukses pada sebuah Institut Teknik di Prague dan Politeknik Vienna. Selain itu, ia juga menjadi direktur Institut Fisika di Universitas Vienna pada 1850. Ia berhasil menguraikan fenomena fisika yang sekarang dikenal sebagai Efek Doppler pada 1842.
Persamaan Matematis Efek Doppler
Secara matematis, efek Doppler dirumuskan dengan :
dengan :
fp = frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz)
fs = frekuensi sesungguhnya dari sumber bunyi (Hz)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
vf = kecepatan pendengar (m/s)
vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)
fs = frekuensi sesungguhnya dari sumber bunyi (Hz)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
vf = kecepatan pendengar (m/s)
vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)
Tanda ± dari persamaan di atas berlaku dengan ketentuan :
1) Pendengar mendekati sumber → vp bertanda (+)
2) Pendengar menjauhi sumber → vp bertanda (–)
3) Sumber mendekati pendengar → vs bertanda (–)
4) Sumber menjauhi pendengar → vs bertanda (+)
2) Pendengar menjauhi sumber → vp bertanda (–)
3) Sumber mendekati pendengar → vs bertanda (–)
4) Sumber menjauhi pendengar → vs bertanda (+)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar