Sabtu, 14 Februari 2015

Dari Mana Asal Air yang Setiap Hari Kita Gunakan?

Bumi terletak di dalam "garis salju" dalam tata surya kita, daerah yang paling dekat dengan Matahari di mana H2O (air) bisa dalam bentuk cair atau gas.
Air adalah hal yang sangat penting, kita tidak bisa hidup tanpa air.
Air adalah hal yang sangat penting, kita tidak bisa hidup tanpa air.
Tulisan ini akan menjawab pertanyaan:
Darimana asal air yang ada di bumi?
Sejak kapan bumi ini memiliki air yang banyak?
Bagaimana bumi ini ada sungai dan lautan?

Bumi terletak di dalam "garis salju" dalam tata surya kita, daerah yang paling dekat dengan Matahari di mana H2O (air) bisa dalam bentuk cair atau gas. Garis salju dalam tata surya terletak di sabuk asteroid luar, antara orbit Mars dan Jupiter. Fenomena garis salju ini dibuktikan dengan kadar air pada suatu planet seperti Merkurius, Venus, dan Mars. Merkurius tidak mempunyai air. Di Venus, air hanya ada sebagai elemen jejak di atmosfer. Mars hanya memiliki lapisan tipis es di daerah kutubnya. Secara umum, planet yang berada dalam garis salju akan mempunyai kadar air yang sedikit.

Posisi bumi dalam tata surya
Mengapa bumi memiliki air begitu banyak air dibandingkan dengan planet-planet dalam lainnya? 71% dari permukaan bumi ditutupi lautan, lebih dari setengah dari permikaan bumi, yaitu lebih dari 3.000 meter (9.800 kaki), dengan total volume perkiraan 1,3 miliar cu km (310 juta cu mi). Namun, lautan hanya 0,023% dari total massa bumi.

Ada berbagai teori tentang dari mana semua air di Bumi berasal, ada beberapa teori yang tidak masuk akal dan akhirnya punah, ada juga teori yang sampai saat ini masih diakui. Kita tahu bahwa lautan ada sejak 100 juta tahun setelah pembentukan bumi. Ketika Bumi sedang dalam proses pembentukan, dengan radius hanya 40% lebih kecil daripada Bumi yang kita tinggali saat ini, maka Bumi akan memiliki gravitasi yang cukup kuat untuk mempertahankan kelembaban udara. Uap air pertama di planet ini memang dimiliki oleh Bumi, di mana bahan kimia volatil (yang massanya ringan) akan memiliki kecenderungan untuk mengapung ke atas, dan bahan kimia berat (besi dan nikel) akan tenggelam.

Meskipun pembentukan air di bumi ini terjadi melalui vulkanisme, tapi tidak mungkin bisa menghasilkan kolam air yang stabil di permukaan. Kemudian air terus bertambah dari air-air yang ada di sekitar bumi di luar angkasa melalu asteroid yang jatuh dan keluar dari orbitnya. Hal ini bisa dibuktikan dengan membandingkan rasio isotop air di Bumi dan air dari komet dan asteroid telah mengungkapkan bahwa mayoritas air Bumi berasal dari asteroid.

Air di bumi dianggap berasal dari asteroid yang jatuh ke bumi.
Air di bumi dianggap berasal dari asteroid yang jatuh ke bumi.
Sepanjang sejarahnya, volumen air di Bumi telah meningkat karena proses biologi. Kondisi laut pada permulaan terbentuknya bumi, hidrogen sulfida dalam jumlah yang besar akan bereaksi dengan karbon dioksida dari atmosfer selama fotosintesis pada bakteri sulfida dan akan menghasilkan hidrogen, sulfur, dan air. Banyak ahli geologi meyakini bahwa sebagian air di bumi yang dihasilkan melalui proses ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Barru WanuAku