Rabu, 11 Februari 2015

Administrasi Laboratorium IPA: Buku dan kartu Inventarisir

Pada tulisan kali ini saya akan memberikan contoh pengisian format administrasi yang terdapat pada SOP yang telah saya buat. Tetapi saya akan membatasi ruang lingkup materi saya hanya ada administrasi laboratorium IPA. Sedangkan untuk masalah aturan pengkodean alat dan bahan di laboratorium IPA kan dibahas di tulisan selanjutnya.

Bagi yang belum sempat membaca SOP laboratorium IPA yang pernah saya buat silakan klik link berikut: SOP Pengelolaan Laboratorium IPA.

Secara standar terdapat 9 komponen administrasi laboratorium yang harus dipenuhi oleh pengurus lab IPA. Kesembilan komponen tersebut adalah sebagai berikut:
Berikut saya berikan penjelasan dan contoh-contoh format penulisan untuk 9 komponen administrasi laboratorium yang dibagi ke dalam beberapa postingan. Perlu diperhatikan jika formatan yang saya buat ini bukanlah formatan baku, dan dibuat berdasarkan pengalaman yang saya alami dan prinsip efektifitas dan efisiensi.

1. Buku inventarisir
Keterangan:
No: diisi no urut alat dan bahan yang diinventarisir
Nama alat/bahan: diisi oleh nama dagang atau nama resmi alat dan bahan yang dibeli. Syaratnya pengisian nama alat dan bahan harus konsisten.
Kode: diisi dengan kode alat dan bahan yang kita beli. Untuk kode bisa  mengikuti kode yang dibuat perusahaan tempat pembelian alat dan bahan tersebut atau membuat kode sendiri (lihat SOP) yang saya buat).
Produsen: diisi dengan nama perusahaan yang membuat alat dan bahan, bukan dengan nama toko.
Kondisi: diisi dengan jumlah barang yang dalam keadaan baik, rusak atau hilang.
Keterangan: berisi informasi tambahan. Misalnya kenapa alat tersebut hilang, dll.

Contoh:

Selain buku inventarisir kita juga perlu membuat kartu inventarisir yang nantinya ditempel di depan lemari tempat menyimpan alat dan bahan. Tujuan dari kartu inventarisir adalah untuk memepermudah laboran dalam menyimpan alat dan bahan agar tetap rapi. Selain itu kartu inventarisir berfungsi sebagai sarana peringatan dini terhadap alat atau bahan lab yang hilang.

Formatannya hampir sama dengan buku inventarisir. Silakan lihat contoh di bawah ini:

Aturan Penggunaan Buku Inventarisir
  1. Buku inventarisir merupakan daftar yang memuat semua barang milik lab. IPA yang dipakai dan ada hubungannya dengan kegiatan praktikum di dalam lab.
  2. Inventarisir dilakukan minimal sekali/semester.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Barru WanuAku